05 Juli 2009

Lowongan Kerja 2009 : PLN buka kesempatan kerja untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Riau

Pak Lek, Bulek, Om, Tante semua aja yang punya kerabat, saudara, teman, pacar, adik, kakak yang belum dapat kerja, atau udah punya kerja tp masih pengen nyoba kerja di tempat yang berbeda, ni ada informasi semoga bermanfaat :


Mari bergabung, berkembang dan meniti karir bersama PT PLN (Persero) dengan mengisi posisi sebagai OPHAR PEMBANGKIT, OPHAR TRANSMISI, OPHAR DISTRIBUSI dan Non teknik di lingkungan Wilayah Sumatera Utara, Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Pembangkitan Sumatera I, Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera, Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Lowongan Kerja PLN 2009 : Daerah Penerimaan Sumatera Bagian Selatan


PLN juga membuka ksesempatan untuk berkarir bagi teman-teman yang berada di wilayah sumatera bagian selatan, ayo bagi yang berminat silahkan daftar!!Mari bergabung, berkembang dan meniti karir bersama PT PLN (Persero) melalui program D1 Beasiswa untuk mengisi posisi sebagai Tenaga Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit, Transmisi, Distribusi dan Tenaga Administrasi di lingkungan PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT; P3B SUMATERA; WILAYAH BANGKA BELITUNG; dan WILAYAH RIAU



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Rele Jarak / Distance Relay

Relay Jarak merupakan proteksi utama pada penghantar transmisi baik tegangan 150 kV maupun 500 kV. rele ini bkerja dengan cara mengukur tegangan dan arus pada penghantar kemudian menghitung impedansinya. Impedansi hasil perhitungan rele kemudian di bandingkan dengan settingnya. apabila hasil perhitungan impedansi lebih kecil dari nilai setting maka rele akan memberi perintah lepas (trip) kepada PMT.
Daerah proteksi rele dibagi dalam bentuk zona. Pada umumnya daerah proteksi dibagi menjadi 3 zona, yaitu :
  1. Zona-1
    Daerah pengamanan sebesar 80-85% dari impedansi segmen yang di proteksi (ZL1)
  2. Zona-2
    Zone-2 minimum adalah 120 % ZL1, sedangkan Zone-2 maksimun harus menjangkau 80% jaringan didepan yang paling pendek Z2 maks = 80%(ZL1 + 80% ZL2), tetapi tidak boleh melebihi 50% Impedansi Trafo tenaga yang ada di gardu induk depan (GI B) seperti pada gambar 2a, karena zone-2 harus berfungsi sebagai pengaman cadangan zone-1, baikdidaerah pengamanannya maupun pada jaringan didepannya.
    Zone-2 min = 1,2 . ZL1
    Zone-2 mak1 = 0,8 (Z L1 + 0,8. ZLY)
    Zone-2 mak2 = Z L1 + 0,5. XtB
    Jika jangkauan zone-2 minimum lebih besar dari zone-2 maksimum, maka setelan impedansi zone-2 diprioritaskan menggunakan nilai Z2 minimum, tetapi waktu kerja zone-2 (t2A) dinaikkan, dimana waktu tunda zone-2 (t2A) lebih besar dari waktu zone-2 didepan (t2B). Hal ini untuk memberi kesempatan kepada zone-2 distance relai di depan bekerja lebih dulu.
  3. Zona-3
    Zone-3 minimum harus menjangkau 2 GI didepannya yang terjauh, maka Z3min = 1.2x( ZL1+ ZLx ) , tetapi tidak boleh melebihi 50% impedansi Trafo tenaga yang ada di gardu induk depan ( GI B ). Sehingga zone-3 berfungsi juga sebagai pengaman cadangan zone-2, baik didaerah pengamanannya maupun pada jaringan didepannya.
    Zone-3.min = 1.2 ( ZL1 + ZLx)
    Zone-3.mak = 0,8 (Z L1 + 0,5. XtB)
gambar setelan zona jarak


gambar setelan waktu rele jarak

Skema proteksi yang lazim diguanakan adalah sebagai berikut :
  • Basic
    Skema proteksi Basic membagi daerah proteksi rele jarak menjadi tiga tanpa komunikasi dengan GI di depannya. Skema ini memliki kelemahan, karena segmen yang diproteksi (ZL1) hanya terproteksi sebesar (80-85%) sedangkan sisanya di preotekdi dengan Zona-2, sehingga apabila terjadi gangguan yang terletak < 15% maka gangguan tidak segera diisolasi, namun menunggu setelah setelah 0.4-0.8 detik tergantung setelan waktu Zona-2 karena rele di GI depan merasakan gangguan berada di Zona-2. Hal ini bisa saja menyebakan sistem menjadi tidak stabil.
  • Direct Under Reach Transfer Trip
    Kelemahan skema Basic dapat ditutupi dengan menggunakan skema Direct Under Reach Transfer Trip, dimana daerah yang tidak terproteksi oleh pengamanan Zona-1 pada skema Basic diproteksi dengan cara mengirim sinyal trip ke GI di depan ketika rele merasakan gangguan berada di Zona-1. Dengan demikian maka ZL1 terproteksi 100% dengan waktu kerja instant. Namun demikian, skema ini emmliki kelemahan karena tidak ada mekanisme untuk mencegah malakerja rele ketika terjadi gangguan pada saluran komunikasi. Apabila ada ada sinyal trip, tidak ada mekanisme untuk memastikan bahwa sinyal tersebut adalah sinyal yang benar dikirim karena ada gangguan yang dirasakan oleh rele.
  • Permissive Under Reach Transfer Trip
    Merupakan penyempurnaan dari skema DUTT, sekma PUTT dilengkapi dengan mekanisme pengecekan terhadap sinyal yang diterima. Untuk memastikan bahhwa sinyal yang dikirim adalah sinyal ketika ada gangguan pada penghantar. Caranya dengan memastikan bahwa elemen Zona 2 telah aktif (pick up).

    Namun demikian skema inipun memiliki keterbatasan juga. Misalnya saja untuk sitem radial sirkuit ganda, terutama jika gangguan terjadi di dekat bus di Gardu Induk (GI A) yang menyuplai sistem, maka rele B (di GI B) akan merasakan elemen Zona-2 tidak aktif(tidak pick up). sedangkan rele A merasakan gangguan Zona 1 dan mengirim sinyal trip, namun karena Zona 2 rele B tidak pick up maka rele B tidak memeberi perintah trip ke PMT. Rele B memberi perintah trip ke PMT setelah rele A mengetripkan PMT di GI A, shingga rele B merasakan ada gangguan di Zona-2 dan memerintah PMT trip setelah tunda waktu tZ2.
  • Permissive Over Reach Transfer Trip
    coming soon next update
  • Blocking Over Reach
    coming soon next update



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer